Dalam pelaksanaan Pencairan Bantuan PKH di Kecamatan Kemusu pada tanggal 23 November 2016, ada yang berbeda karena ada acara penyerahan secara simbolis oleh Camat Kemusu.
Selasa, 29 November 2016
Selasa, November 29, 2016
Unknown
No comments
Pendamping PKH Kecamatan Kemusu berfoto dengan Tim dari BNI 46 setelah selesai pencairan. Sebanyak 1486 KPM di Kecamatan Kemusu telah menerima Kartu ATM, guna untuk pencairan bantuan PKH. Pelaksanaan Pencairan selama tiga hari, yaitu tanggal 23, 24 dan 25 Nopember 2016.
berikut sebaran PKH di Kecamatan Kemusu :
No | Kelurahan | Waktu | Tanggal Pembayaran | Jml KSM | Total Bantuan |
1 | guwo | 09.00 - 11.00 WIB | Rabu, 23 November 2016 | 133 | 45,000,000 |
2 | Kedungrejo | 11.00 - 12.00 WIB | 98 | 32,937,500 | |
3 | kedungmulyo | 13.00 - 14.00 WIB | 68 | 24,687,500 | |
4 | Watugede | 14.00 - 15.30 WIB | 145 | 47,037,500 | |
5 | Sarimulyo | 15.30 - 16.00 WIB | 49 | 16,350,000 | |
493 | 166,012,500 | ||||
6 | Klewor | 09.00 - 09.30 WIB | Kamis, 24 November 2016 | 26 | 9,325,000 |
7 | Lemahireng | 09.30 - 10.30 WIB | 80 | 23,950,000 | |
8 | kemusu | 10.30 - 12.00 WIB | 123 | 42,737,500 | |
9 | Kendel | 13.00 - 16.00 WiB | 265 | 99,162,500 | |
494 | 175,175,000 | ||||
10 | wonoharjo | 09.00 - 10.00 WIB | Jumat, 25 November 2016 | 62 | 22,750,000 |
11 | Kauman | 10.00 - 11.30 WIB | 116 | 35,612,500 | |
12 | Bawu | 13.00 - 16.00 WIB | 257 | 84,162,500 | |
13 | Genengsari | 16.00 - 16.30 WIB | 64 | 24,937,500 | |
499 | 167,462,500 | ||||
Jumlah Keseluruhan | 1,486 | 508,650,000 |
Selasa, November 29, 2016
Unknown
No comments
Pendamping dan Operator PKH Kabupaten Boyolali mengikuti jambore PKH Jawa Tengah atau PKH Jateng Fest tahun 2016 di Wonosobo pada 21 November 2016.
Minggu, 06 November 2016
Minggu, November 06, 2016
Unknown
151 comments
Beragam kebijakan Pemerintah untuk pengentasan kemiskinan masing-masing memakai kartu sebagai penanda penerima bantuan. Dari situ, tak sengaja muncul bahan selorohan, yaitu makin miskin seseorang maka dompetnya malah makin tebal.
"Coba berhitung. Ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), lalu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), belum kartu yang lainnya. Kalau ditotal, ada yang satu keluarga memegang 15 kartu," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat peluncuran program bantuan sosial non-tunai, di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (27/6/2016).
Menurut Khofifah, jumlah kartu penanda bantuan dan program itu akan terlalu banyak bila tetap menggunakan satu kartu untuk satu program. Kondisi itulah, kata dia, yang mendasari peluncuran program dana bantuan sosial non-tunai.
Lewat program ini, semua bantuan nantinya akan terkumpul di satu kartu serupa kartu ATM. Kartu tersebut juga dilengkapi buku rekening seperti saat membuka rekening tabungan di bank.
Pemilik kartu bisa menarik dana dari situ dan atau mengonversi uang bantuan itu menjadi sembako di toko yang ditunjuk pemerintah menjadi agen. Bisa ditarik atau tidak dana itu, tergantung dari program bantuan yang didapat.
"Untuk program keluarga harapan (PKH), uang masuk ke rekening sebanyak empat kali. Berbeda dengan beras sejahtera (rastra) yang (dananya) cair tiap bulan," lanjut Khofifah.
Bedanya juga dengan PKH, kata khofifah, dana Rastra yang masuk ke rekening tidak bisa ditarik tunai. "Rastra itu sebenarnya adalah bansos dalam bentuk pangan. Maka sudah seharusnya ditukar dengan pangan (lagi)," ujarnya.
Dengan konsep baru bantuan non-tunai, penerima bantuan Rastra bisa membawa kartunya ke agen untuk mendapatkan sejumlah sembako. Para agen tersebut sudah memiliki jaringan yang terintegrasi dengan perbankan untuk penyelesaian transaksi.
Dalam program ini, para agen disebut dengan e-warung kelompok usaha bersama (Kube).
Sembako yang bisa didapat dari situ tak melulu beras, sekalipun dari program Rastra. "Bisa ditukar dengan telur ayam, minyak goreng, dan banyak lagi. Asal kalau ada sisa jangan coba-coba untuk ditukar dengan rokok buat bapak di rumah ya ibu-ibu," tegas dia.
Saat berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu, Khofifah menyatakan pemrograman untuk kartu bansos itu sudah mencakup pendataan atas barang-barang yang dimungkinkan dibeli dari situ.
Mencegah kebocoran
Dengan peluncuran sistem ini, penerima bansos tak perlu menyimpan banyak kartu, karena aksesnya hanya satu pintu. Selain itu, sistem satu kartu diharapkan juga menghilangkan kekhawatiran bakal ada kecurangan dalam penyaluran bantuan seperti bila dilakukan secara tunai.
Selama ini, banyak orang berasumsi bahwa dana bansos dengan sistem tunai bisa saja dipotong oleh oknum.
"Kalau langsung masuk ke rekening tidak ada kemungkinan dana bansos 'disunat' karena notifikasinya langsung pada penerima," ungkap Khofifah.
Di samping itu, sistem non-tunai mengurangi kemungkinan terjadinya inflasi karena penarikan dana dalam jumlah besar pada satu waktu.
"Bayangkan kalau pencairan diambil pada hari yang sama. Anggaran untuk PKH saja berjumlah Rp 6 triliun untuk pencairan tahap kedua pada Juni 2016. Semoga sistem ini banyak manfaatnya," paparnya.
Pada dasarnya, sistem tersebut adalah arahan Presiden Joko Widodo pada April 2016. Inti arahan adalah mengimbau dana bansos sebaiknya diserahkan secara non-tunai, agar efektif, efisien, dan lebih transparan pada April 2016.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi Zainal Abidin Dulung, mengatakan, Kementerian Sosial sebenarnya sudah menyiapkan metode penyerahan bantuan non-tunai itu sebelum ada arahan Presiden.
Menurut Andi, metode non-tunai memungkinkan pula yang menjadi pelaku inklusif keuangan dalam program bansos bukan hanya pendamping PKH.
"Melainkan juga masyarakat yang didampingi," kata Andi di acara yang sama.
Untuk membuat metode itu berjalan, sebut Andi, ada empat prinsip yang harus dijalankan.
"Pertama, semua penerima bantuan harus punya rekening di bank. Kedua, semua bantuan dan e-voucher akan masuk ke dalam rekening tersebut," kata Andi.
Lalu, ketiga, lanjut Andi, para penerima bantuan harus menggunakan mode transaksi yang ada. Terakhir, pencairan dana dilakukan melalui agen yang ditunjuk.
"Kami sudah mempersiapkan segalanya. Pengembangan teknologi informasi (TI) juga terus dilakukan seiring berjalan waktu sekalian uji coba," tambah Andi.
Andi menyebutkan, persiapan terakhir dilakukan selama dua bulan sebelum peluncuran, yang itu menggandeng banyak pihak seperti pekerja TI dan pengacara.
"Arahnya nanti bisa lebih jauh lagi. Mensos pernah bilang bahwa PKH adalah ladang bisnis. Jangan sampai penerima bantuan hanya jadi penonton. Mereka harus jadi pelaku juga," ungkap Andi.
Andi menjabarkan, dana bansos dalam rekening bisa jadi semacam tabungan dan bisa digunakan sebagai modal untuk membangun usaha.
Agen tempat mencairkan dana juga bisa jadi wadah pemasaran produk Kube. Karena itu, Andi dan tim beberapa kali mengadakan diskusi untuk melibatkan masyarakat dalam program ini.
"Kami mohon dukungan bapak ibu (sekalian) agar embrio e-warung dapat memberi pengaruh signifikan terhadap (penanganan) kesenjangan kesejahteraan di indonesia," tambah Andi.
Minggu, November 06, 2016
Unknown
No comments
BOYOLALI – Pemkab Boyolali kembali memperoleh penghargaan. Kali ini dari Kementerian Sosial (Kemensos) yakni Program Keluarga Harapan (PKH) Award.
Bidang Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Hanik Qoiyimah, mengatakan Kabupaten Boyolali memperoleh PKH Award dikarenakan validasi dan verifikasi data yang disusun oleh pendamping PKH hasilnya terbaik dan tercepat se-Indonesia. Penghargaan itu diserahkan oleh Mensos kepada Pj Bupati Boyolali, Sri Ardiningsih dalam Rakor PKH di Jakarta, belum lama ini.
“Dengan hasil pendataan yang baik, penyaluran dana PKH akan dapat berjalan lancar dan tepat sasaran,” ujar Hanik Qoiyimah Selasa (8/12).
Selain itu, Pemkab Boyolali melalui Bidang Sosial mengganggarkan dana sharing untuk program bantuan bagi masyarakat sangat miskin itu sebesar Rp 215 juta. Dana itu dipergunakan untuk program sosialisasi, koordinasi, sarana prasarana dan lain sebagainya.
Dari hasil koordinasi dengan Camat, Kepala Desa dan stakeholder yang lain, kata Hanik, semuanya siap menerima. Sehingga pendataan PKH di Boyolali berjalan lancar dan cepat. “Dana sharing APBD Kabupaten Boyolali yang penggunaannya sangat tepat itu dinilai Kementrian Sosial memiliki nilai bagus,” katanya.
Penyaluran PKH tahap pertama di Boyolali, sebesar Rp 8,9 miliar untuk 27.476 KK. Mensos, Khififah Indar Parawansa memantau langsung pencairan dana PKH tahap pertama di Kantor Pos Ngemplak, Boyolali Senin (7/12). Bantuan PKH akan dicairkan dalam empat tahap dalam satu tahun.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan PKH adalah program perlindunagn sosial bagi masyarakat dengan status sosial ekonomi delapan persen terendah. “Insya Allah, di tahun 2016 mendatang akan diperluas 11 persen (status sosial ekonomi terendah),” kata Khofifah.
Saat ini adalah pencairan tahap pertama. Bagi ibu yang memiliki Balita mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 juta dalam satu tahun. Kemudian yang memiliki anak SD, memperoleh bantuan PKH Rp 450.000 setahun. “Kemudian yang memiliki anak SMP mendapatkan bantuan Rp 750.000 setahun, yang memiliki anak SMA memperoleh Rp 1 juta setahun. Bagi ibu hamil juga mendapat PKH Rp 1 juta setahun. Semuanya dicairkan empat kali,” jelas Khofifah.
Dia juga menegaskan, PKH ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Program ini murni untuk menyejahterakan rakyat,” tandasnya.
Senin, 31 Oktober 2016
Senin, Oktober 31, 2016
Unknown
No comments
Pelaksanaan Pertemuan Awal dan Validasi di kecamatan kemusu dilaksanakan diberbagai tempat, yaitu :
1. Balai Desa Genengsari, yang diundang dari desa : Genengsari, Kemusu, Kedungmulyo dan Wonoharjo.
2. Balai Desa Watugede, yang diundang dari desa : Watugede dan Kedungrejo.
3. Aula Kecamatan Kemusu, yang undang dari desa : Klewor, Sarimulyo dan Bawu.
4. Balai Desa Kendel, yang diundang dari desa : Kendel.
5. Balai Desa Guwo, yang diundang dari desa : Guwo, Lemahireng dan Kauman.
pelaksanaan pertemuan Awal dan Validasi gelombang 1 dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 13 Oktober 2016 dengan jumlah calon KPM 316 orang. sedangkan untuk gelombang 2 dilaksanakan pada tanggal 21 s/d 31 Oktober 2016 dengan calon KPM 548 orang.
Senin, Oktober 31, 2016
Unknown
3 comments
Proses Validasi Awal PKH
Proses validasi bertujuan untuk mengecek keabsahan data atau informasi
calon peserta PKH sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam pedoman umum
disebutkan bahwa tahapan proses validasi, meliputi:Pencetakan dan
pengiriman formulir validasi;Penyusunan jadwal pertemuan awal (PA) oleh
pendamping;Pertemuan awal dan validasi oleh pendamping.
Proses Validasi PKH
Setelah menerima data calon peserta dan formulir validasi, operator
UPPKH Kabupaten/kota dan pendamping berkoordinasi untuk melakukan
persiapan Pertemuan awal. Selanjutnya, pendamping menyusun jadwal
Pertemuan Awal, mengisi formulir undangan Pertemauan awal mengenai waktu
dan tempat Pertemuan Awal dan menyampaikan undangan ini ke KSM calon
peserta PKH.
Proses validasi dilakukan oleh pendamping saat Pertemuan Awal serta pada
kunjungan ke tempat tinggal calon peserta PKH. Setelah KSM menyetujui
dan menandatangani formulir validasi, KSM tersebut baru dinyatakan
sebagai peserta PKH. Apabila terdapat KSM terpilih yang tidak hadir,
maka pendamping berkewajiban menemui KSM tersebut setelah pertemuan awal
dan melakukan proses sebagaimana di atas. Pada saat bimbingan teknis,
pendamping mendapatkan penjelasan bahwa mekanisme validasi adalah calon
peserta dikumpulkan di satu tempat dengan membawa Kartu Tanda Penduduk
(KTP), Kartu Keluarga (KK), raport dan/atau kartu kehadiran di posyandu.
Dalam berita acara validasi dilaporkan jumlah calon peserta PKH yang
eligible, non eligible, pindah alamat, alamat tidak ditemukan, non
KSM/mampu, double, dan non eligible mati. Namun peserta PKH yang akan
diberikan bantuan adalah hanya peserta yang KSM dan eligible.
a. Proses validasi dimulai dengan pencetakan formulir validasi dan
pengiriman undangan validasi. Selanjutnya pendamping baru melaksanakan
proses validasi data calon peserta.
.
b.Proses validasi dilakukan dengan cara melakukan pencocokan data secara
lisan kepada calon peserta PKH yang bersangkutan atau juga dengan
didampingi oleh keluarga calon peserta yang bersangkutan dengan
membandingkan dengan dokumen atau data pendukung apapun.
c. .Petugas fasilitas pendidikan (fasdik) dan fasilitas kesehatan
(faskes) diundang untuk hadir pada acara Pertemuan awal.
Minggu, 30 Oktober 2016
Minggu, Oktober 30, 2016
Unknown
No comments
Kemusu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.
Kemusu merupakan kecamatan yang memiliki kantor Kecamatan di Desa Klewor. Sebagian wilayah kecamatan Kemusu tergenang waduk Kedung Ombo. Kemusu dan Juwangi merupakan wilayah Boyolali yang dekat dengan Waduk Kedungombo.
Sabtu, 22 Oktober 2016
Sabtu, Oktober 22, 2016
Unknown
No comments
kegiatan Bimtek dan sosialisasi E Warong di kabupaten boyolali dilaksanakan pada hari ini, tanggal 22 oktober 2016. selain pendamping PKH Kabupaten Boyolali, Pendamping PKH Kota Surakarta juga ikut dalam kegiatan ini
Menurut Ibu Mensos, program E- Warong sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar bantuan sosial dikendalikan dalam bentuk nontunai, agar bisa dikonversikan dengan berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat.
“Sebenarnya ini mimpi banyak orang, agar orang miskin tidak memiliki kartu terlalu banyak karena terintegrasi dengan satu kartu. Insyaallah sepertinya kita menemukan format, setiap satu kartu akan disiapkan e-wallet,” kata Ibu Mensos.
Penerima program keluarga harapan atau masyarakat kurang mampu yang mendapat jatah rastra dapat membeli kebutuhan pokok yang ada di warung tersebut dengan menggunakan kartu seperti anjungan tunai mandiri (ATM).
“Dengan kartu itu bisa menekan adanya penyimpangan bantuan dan penerima juga dapat mengontrol pembelian bahan pokok sesuai dengan kebutuhan, sehingga bantuan yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran,” kata IBU Mensos.
Ia mengatakan program E-Warong tersebut perlu diperbanyak dan diperluas sehingga masyarakat kurang mampu bisa membeli kebutuhan pokok dengan mudah melalui kartu “serba bisa” itu di agen-agen yang sudah ditunjuk.
“Kalau E-Warung yang diresmikan di Semarang baru melayani PKH (Program Keluarga Harapan) dan rastra, sedangkan di Surabaya justru sudah lebih lengkap, yakni melayani PKH, rastra, elpiji 3 kilogram, dan pupuk bersubsidi,” ucap Ibu Mensos
Ibu Mensos menargetkan sebanyak 3.000 E-Warung pada tahun 2017, sehingga harapannya ke depan, masyarakat penerima bansos tidak perlu lagi antre mencairkan bantuan itu karena mereka bisa berkomunikasi dengan pemilik warung untuk mencairkannya sewaktu-waktu.
Jumat, 21 Oktober 2016
Jumat, Oktober 21, 2016
Unknown
No comments
Penerapan sistem keuangan digital diyakini mampu meminimalisir terjadinya penyelewengan. Hal itu pula yang membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimis penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bisa tepat sasaran kepada masyarakat miskin.
"Sudah ada tiga bank yang siap menjadi penyalur dana tersebut. Mereka antara lain BRI, BNI dan Mandiri. Selain itu, tujuan diterapkannya penyaluran penyaluran bansos melalui sistem ini adalah untuk mengajak masyarakat kita bisa menabung dan mengambil uang mereka seperlunya saja," kata Ibu Mensos.
Ibu Mensos menambahkan, uji coba akan dilakukan pada Juni 2016 atau bertepatan dengan pencairan PKH periode kedua. Percontohan sistem bantuan non-tunai via LKD akan dilaksanakan bagi 612.816 peserta PKH di 18 provinsi, 74 kabupaten/kota dan 688 kecamatan.
Sebelumnya, distribusi bantuan PKH dilakukan secara tunai melalui PT Pos Indonesia. Cara tersebut kerap menimbulkan antrean panjang. Alhasil, pada Kamis 26 Mei 2016, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Indonesia terkait sistem penyaluran elektronik tersebut. Nantinya, Kemensos akan menyalurkan LKD melalui BNI, BRI dan Bank Mandiri.
PKH Kabupaten Boyolali akan melaksanakan pencairan tahap IV dengan cara non tunai melalui Bank BNI46. kemungkinan pelaksanaanya awal bulan Nopember 2016.
Jumat, Oktober 21, 2016
Unknown
2 comments
Pada Perayaan Idul Ahda tahun ini
Pendamping PKH Boyolali mengdakan berbagi daging qurban di Boyolali
utara, tepatnya di Desa Genengsari, Kecamatan Kemusu. Adapun jumlah
hewan qurban yang disalurkan sebanyak empat ekor kambing dan 4 ekor
domba. Pada kegiatan ini, PKH Boyolali bekerjasama dengan LAZIS UNS.
Terpantau dari lokasi penyaluran, warga
terlihat antusias dan sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Menurut
ketua kegiatan Hasto Suryono, ST “kegiatan ini merupakan wujud
kepedulian keluarga PKH Boyolali terhadap masyarakat Boyolali.
Kedepannya diharapkan PKH Boyolali dapat berperan lebih banyak dalam
kegiatan sosial lainnya di Boyolali”
Rabu, 19 Oktober 2016
Rabu, Oktober 19, 2016
Unknown
No comments
Program Keluarga Harapan (PKH) di kabupaten Boyolali dimulai pada bulan Agustus
2015. Pelaksanaan realisasi tersebut juga dilakukan secara serentak dari 19
kecamatan yang terdapat di kabupaten Boyolali. Salah satunya adalah Kecamatan
Kemusu. Letak geografis Kecamatan Kemusu berbatasan dengan Kecamatan Juwangi (utara), Andong dan Klego di wilayah
selatan, Kab. Grobokan dan Sragen di wilayah timur serta berbatasan dengan
Kecamatan wonosegoro di wilayah barat. Terdapat 13 desa yang termasuk dalam
wilayah Kecamatan Kemusu. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
(PKH) di kecamatan ini dibagi menjadi 4
daerah dampingan, yaitu :
1. Desa Klewor, Sarimulyo, Watugede dan
Kedunngrejo.
2. Desa Bawu dan Kendel.
3. Desa Genengsari, Kedungmulyo, Kemusu
dan Wonoharjo.
4. Desa Kauman, Guwo dan Lemahireng.
Setelah proses pertemuan
awal dan validasi selesai dilaksanakan, diperoleh data eligible yang yang
kemudian diserahkan kepada UPPKH
kabupaten untuk ditindaklanjuti. Menurut catatan pendamping, dari hasil
validasi di wilayah dampingan diperoleh 1468 calon KSM eligible dari total 1998
calon KSM.
Senin, 17 Oktober 2016
Senin, Oktober 17, 2016
Unknown
No comments
PKH adalah program
perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga
Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan
melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.Program
ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam
jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar
generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap
kemiskinan.Pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian Tujuan
Pembangunan Millenium. Lima Komponen Tujuan MDG’s yang akan terbantu
oleh PKH yaitu: Pengurangan penduduk miskin dan kelaparan; Pendidikan
Dasar; Kesetaraan Gender; Pengurangan angka kematian bayi dan balita;
Pengurangan kematian ibu melahirkan.
Apa itu PKH?Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan dengan melaksanakan kewajibannya. Program semacam ini secara internasional dikenal sebagai program conditional cash transfers (CCT) atau program Bantuan Tunai Bersyarat. Persyaratan tersebut dapat berupa kehadiran di fasilitas pendidikan (misalnya bagi anak usia sekolah), ataupun kehadiran di fasilitas kesehatan (misalnya bagi anak balita, atau bagi ibu hamil).
Teknis pelaksanaan program ini didasarkan pada 3 hal:
- Verifikasi, yang merupakan esensi utama dari PKH. Kegiatan verifikasi mengecek kepatuhan peserta memenuhi persayaratan yang telah ditetapkan.
- PKH melaksanakan pemotongan bantuan tunai bagi keluarga yang tidak mematuhi kewajiban yang telah ditetapkanPeserta PKH mengetahui persis bahwa mereka harus memenuhi sejumlah kewajiban untuk dapat menerima bantuan tunai. Peserta adalah elemen penting dalam program ini. Pengetahuan atas kewajiban ini yang menjadi dasar perubahan perilaku keluarga dan anggota keluarga di bidang pendidikan dan kesehatan.
- Peserta PKH mengetahui persis bahwa mereka harus memenuhi sejumlah kewajiban untuk dapat menerima bantuan tunai. Peserta adalah elemen penting dalam program ini. Pengetahuan atas kewajiban ini yang menjadi dasar perubahan perilaku keluarga dan anggota keluarga di bidang pendidikan dan kesehatan
Tujuan PKH adalah untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok paling miskin. Tujuan ini berkaitan langsung dengan upaya mempercepat pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs). Secara khusus, tujuan PKH adalah:
- Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi Peserta PKH
- Meningkatkan taraf pendidikan Peserta PKH
- Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil (bumil), ibu nifas, bawah lima tahun (balita) dan anak prasekolah anggota Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)/Keluarga Sangat Miskin (KSM).
Sejak tahun 2012, untuk memperbaiki sasaran penerima PKH, data awal untuk penerima manfaat PKH diambil dari Basis Data Terpadu hasil PPLS 2011, yang dikelola oleh TNP2K. Sampai dengan tahun 2014, ditargetkan cakupan PKH adalah sebesar 3,2 juta keluarga. Sasaran PKH yang sebelumnya berbasis Rumah Tangga, terhitung sejak saat tersebut berubah menjadi berbasis Keluarga.
Perubahan ini untuk mengakomodasi prinsip bahwa keluarga (yaitu orang
tua–ayah, ibu–dan anak) adalah satu orang tua memiliki tanggung jawab
terhadap pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masa depan anak.
Karena itu keluarga adalah unit yang sangat relevan dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia dalam upaya memutus rantai kemiskinan antar
generasi. Beberapa keluarga dapat berkumpul dalam satu rumah tangga
yang mencerminkan satu kesatuan pengeluaran konsumsi (yang
dioperasionalkan dalam bentuk satu dapur).
PKH diberikan kepada Keluarga Sangat Miskin
(KSM). Data keluarga yang dapat menjadi peserta PKH didapatkan dari
Basis Data Terpadu dan memenuhi sedikitnya satu kriteria kepesertaan
program berikut, yaitu:
- Memiliki ibu hamil/nifas/anak balita
- Memiliki anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar (anak pra sekolah)
- Anak usia SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7-12 tahun),
- Anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (Usia 12-15),
- Anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar termasuk anak dengan disabilitas.
Langganan:
Postingan (Atom)